DEBU DIBAWAH PANJI MERAH PUTIH
Kau minta sanjunganku,ketika harimu tiba
Namun kau diam seribu bahasa ketika hariku tiba
Kau selalu berkata tentang kebersihan dimana-mana
Tapi hatimu kotor seperti sampah
Berorasi lantang nadamu layaknya pengacara
Semua serba salah dimatamu wahai demonstran muda
Dengkimu sedalam samudera
Geramnya hatimu atas banjir dan bencana
Ya, Jakarta ibukota derita
Coba kau tengok disisi kanan dan kirimu
Masih adakah pemuda yang berwibawa, adakah?
Masih ada tapi mereka acuh berpaling muka
Masih adakah pemuda yang
berjiwa satria, adakah?
Masih ada tapi mereka diam tanpa suara
Tengoklah bangsamu
Pahlawanku dialamnya menangis, sebab darah yang dilupakan
Sebab adab yang dibuang, norma yang tidak lagi digenggam
Kepribadian bangsa yang musnah secara paksa
Wahai pemuda pecinta wanita dan narkoba
Penikmat lagu dan sabu
Kau hancurkan tanahmu diatas janji imitasi
Sempah pemuda hanya sebatas sumpah serapah
Masih banyak jalan menuju roma
Begimu pepatah itu tidak lagi bermakna
Tuntutlah ilmu sampai kenegeri cina itupun kata yang sia-sia
Percuma…
Generasi merah putih, generasi bebal dibumi pertiwi
Arahmu tak beraturan
Kekiri ketika kekanan
Kau mundur disaat kau harus maju
Kebarat ketika kau harus merangkak keselatan
Kebodohan yang ditegakkan
Darah pahlawan tidak lagi terkenang
Pemuda laksana debu jalanan
Dari debu merah putih
Maaf kusampaikan untuk bunda pertiwi
Karya sizqa ID
Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar