PIDATO PERPISAHAN
SMA N 1 PASIR SAKTI
OLEH SISKA IRMA
DIANA (2016)
Assalamualaikum Wr Wb
(Mukodimah)
Berdirinya saya disini tidak lain
adalah untuk menyampaikan pesan dan kesan selaku perwakilan dari kelas xii
dalam rangka perpisahan ini.
Bahwasanya
seribu hari telah terjejaki. Sudah banyak senyum teripta diantara canda dan
tawa anak bangsa. Mengawali hari disekolah dari pagi hingga siang bahkan sore.
Kursi meja dan gerbang sekolah yang seakan menjadi saksi bisu perjuangan kami
menuntut ilmu disekolah kami yang tercinta ini. Setelah lama merenda hari
mengusung mimpi, berat terasa kami melangkah. Banyak sudah air mata dan tawa
yang mengukir cerita. Disini, tempat berteduhnya patriot muda. Tempat mengasah
dan menuang segala cita, putih abu-abu seragamnya dan merah putih semangatnya
yang membara dijiwa. Hari ini akan menjadi saksi atas perpisahan raga. Dimana
pepatah usang kembali terlisan ‘bahwa disetiap pertemuan pasti ada perpisahan’.
Layaknya siang bersanding malam, hitam dan putih, bahagia pun derita dan cepat
atau lambatnya sebuah hello akan berakhir dengan kata good bye. Sebagai
penghantar dilembar terakhir dari atatan SMA.
Hadirin
yang berbahagia, tiada kata yang pantas terucap hari ini. Melainkan ucapan
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada bapak dan ibu guru kami. Atas segala
ilmu yang telah diberikan kepada kami selama kami menuntut ilmu disekolah ini.
Untaian kata yang mengalir tak akan mampi mengurai betapa besarnya jasamu.
Tentang didikan seorang guru yang takkan pernah surut ditengah pusaran waktu.
Bapak ibu guru kami, maafkanlah semua kesalahan dan kebodohan kami. Atas nasihat
yang tak kami dengar. Atas perintahmu yang kami langgar. Atas kebisingan
dikelas ketika engkau mengajar. Atas kemalasan kami dalam belajar. Karena
sungguh, kami hanyalah segelintir manusia yang belum terarah sehingga terkadang
ulah kami menuai kecewa dan merusak suasana.
Teruntuk
ayah dan bunda kami, terimakasih karena telah menyekolahkan kami sampai pada
saat ini. Terimakasih atas keringat yang diperuntukkan untuk kami. Teriknya
mentari dan dinginnya air hujan tak kau hiraukan hanya untuk membiayai sekolah
kami. Ayah ibu, maafkanlah anakmu ini yang kerap kali mengeluh dalam hidup
tanpa memerdulikan hati ayah dan ibu. Maafkan atas permintaan kami yang
berlabihan. Atas kebanggaan yang belum bisa kami berikan. Dan atas segala
kesalah yang selalu kami lakukan. Percayalah ayah ibu, kelak akan kami buktikan
bahwa kami adalah anak ayah dan ibu yang layak untuk dibanggakan. Ketahuilah
ayah ibu kami memiliki cita-cita yang sejak lama kami impikan. Izinkanlah kami
mengejarnya izinkan kami menggapainya. Do’akanlah perjuangan kami karena do’a ayah dan ibu adalah lentera bagi
kami, penerang dalam kegelapan dihidup kami.
Teruntuk
teman-temanku kelas xii, sebagai pelajar kita telah berhasil melewati dua belas
tahun masa pendidikan. Akan tetapi sebagai generasi muda bangsa perjalanan ini
belumlah seberapa. Masih banyak keringat yang akan kita keluarkan. Pasalnya
Negara kita membutuhkan sosok pemimpin baru
dimasa depan yang berkompetensi dan berkualitas tinggi baik dari segi
jasmani maupun rohaninya.
Selamat
bagi kalian yang melanjutkan ke perguruan tinggi namun untuk teman-temanku yang
memutuskan untuk bekerja setelah ini janganlah berputus asa. Karena sebenarnya
jalanmu menuju kesuksesan itu lebih cepat dibandingkan yang masih menempuh
pendidikan dengan catatan cara yang kau lakukan tepat dan bijak. Begitupun
dengan teman-temanku yang belum berhasil lolos dalam SNMPTN ingatlah bahwa ini
hanyalah satu kegagalan jangan terpaku pada satu pintu yang tertutup tapi
lihatlah pintu-pintu lain yang dibukakan untuk kita. Banyak jalan menuju roma
bukan? Itu pepatah yang sering kita dengar dan harus kita terapkan sekarang. Tempuhlah
jalanmu sendiri ciptakan jejak wujudkan mimpi. Jadilah manusia yang penuh
ambisi. Ingatlah bahwa seluruh alam raya ini adalah sekolah dan semua orang
adalah guru jadi belajarlah kapanpun dimanapun dan dalam keadaan apapun.
Jadilah pelopor inspirasi. Dari mana datangnya inspirasi? Dari visi turun
menjadi usaha tiada henti. Tidak sedikit orang yang bervisi tapi hanya
segelintir orang yang mampu menggerakkan banyak pribadi. Setiap orang bisa
punya mimpi tapi tidak semua orang bisa membangkitkan semangat yang tinggi.
Hanya bekerja keras sendirian akan mudah lumpuh dengan banyak kesulitan.
Kepemimpinan bukan perkara jabatan tapi soal menjawab persoalan. Inspirasi
menjadi kunci agar semua mau berpartisipasi bahu mambahu kita membangun negeri.
Seberapapun sulitnya hidupmu sekarang jangan jalani hidup dengan penyesalan.
Kesalahan dan kesakitan adalah pelajaran nikmati hidupmu sekarang jadikan
sebuah sejarah yang kelak layak untuk diceritakan.
Saya yakin
dan percaya kita semua mampu menjadi revolusi untuk negeri ini. Kita memang
anak desa, kita memang dilahirkan didesa tetapi bukan berarti kemampuan kita
sebatas anak desa. Bangkitlah wahai pemuda dari keterpurukan yang semakin
menjerat bangsa. Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang lalu kapan
lagi? adakah waktu yang lebih luang dari sekarang? Adakah kesempatan yang lebh
sempat dari sekarang ?.
Ingatlah
hari ini teman perpisahan bukanlah kehilangan tapi hanya batas tipis antara
kisah dan kenangan. Kebersamaan hanyalah sebuah cerita kehidupan yang akan akan
terlampir dalam alur sebuah kenangan. Selamat jalan pejuang muda kobarkan
semangat kebenaran didadamu karena jalan panjang yang masih terbentang menanti
pijakan kokoh kakimu.
Selamat tinggal bapak ibu guru kami
Selamat tinggal adik-adik kami
Selamat tinggal keluarga besar SMA N 1 PASIR SAKTI
Kini kami melanjutkan perjalanan setelah persinggahan tiga
tahun disini. Kini semua akan menjadi serihan kenangna yang akan selalu hidup
dalam memori ingatan.
Sekian
yang dapat saya sampaikan. Apabila terdapat tutur kata ynag kurang berkenan
dihati hadirin sekalian mohon dimaafkan. Akhir salam Billahi taufk walhidayah.
Wasalamualaikum Wr Wb…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar