SAJAK YANG TERLERAI
Oleh Sizqa ID
Usai gulita melambai
Alur kaki mengurai
Anganku mengandai
Janjinya tak sampai
Air mata sisa sehelai
Lukanya ku semai
Tinggal lah sajak yang terlerai
Ciputat, 15 September 2016
SAMPAI DISINI
Oleh Sizqa ID
Disini…
Bumi masih terjaga memahat sejarah
Panas surya masih setia terpanah
Tapi dimana?
Angin menyembunyikan berita
Dusta
Mengapa disini?
Tapaknya membagi dua sisi
Semburat di barat menepi
Dusta!
Sekarang,
Air mata langit mengurai
Beranak sungai
Lampung, 20 juli 2016
TERPAGAR
SUNYI
Oleh
Sizqa ID
Bersama
keramaian aku menepi
Derap
langkah semakin tak pasti
Inginku
memaki kawanan hari
Atas
diri yang kini terkapar sepi
Adakah
kiranya luka yang lebih indah
Dari
sekedar harapan yang fana
Adalah
aku yang terpaku sendiri
Membisu
hatiku terpagar sunyi
Ciputat,
10 September 2016
SYAIR DUKA
Oleh Sizqa ID
Dapatkah kau meraba kedalaman sukma
Yang menjerit kala engkau tiada
Atau mengabur dari sepenggal rasa yang merana
Kamu yang menjadi tinta dalam pena hidupku
Penyemangat dalam keputusasaanku
Kini dunia membawaku pada titik tergelap
Hanya bayang redup yang mampu ku lihat
Tak ibakah kau pada pada hati yang teraniaya luka
Pada nafas yang terengah mencari kepingan cinta
Atau memang engkau telah lupa
Pada janji yang kau ikrarkan pada semesta
Haruskah aku tenggelam dalam air mata
Lalu tertatih menyulam hati yang patah
Sebab kepergianmu yang kini menyayat luka
Lampung, 1 Juli 2016
PAHLAWAN
HATI
Hari
hariku tawar tanpa rasa
Kudendangkan
lagi lagu penawan hati
Laksana
mentari membakar embun pagi
Semua
gundahku lenyap tak bersisa
Sebait
nada berjalan dihadapanku
Membawaku
pada alam kenangan
Kujumpai
sosok heroic disana
Andaikan
aku tak berlalu
Mungkin
ku bawa pulang sosok itu
Riuh
angin kian tak menentu
Ketika
ku tau kamulah sosok itu
Rupa
Heroic pahlawan hatiku
Ingin
kujumpa dilain dunia
Adakah
kiranya kau merasa
Rinduku
menggunung membenua
Lekaslah
tiba wahai pahlawan hati
Dalam
sanubari yang tak berpenghuni
Karya,
Sizqa ID
November
2015
Senandung
kertas putih
Alunan denting jam terus menari
Menabuh gerbang hatiku disini
Senyuman sang mentari sontak terhenti
Saat kuderaikan deras air mataku
Menantikan esok yang lekas berlalu
Sejenak burung berhenti bernyanyi
Tanyakan kisahku yang fiksi
Andaikan awan tak segera berlalu
Dan angin tak melambai tinggalkanku
Mungkin masih dapat kuraih
Satu kepastian cinta suci
Hanya diatas kertas putih
Mampu kurangkai hari ini
Karya : Sizqa ID
November 2015
SAJAK YANG TERLERAI
Oleh Sizqa ID
Usai gulita melambai
Alur kaki mengurai
Anganku mengandai
Janjinya tak sampai
Air mata sisa sehelai
Lukanya ku semai
Tinggal lah sajak yang terlerai
Ciputat, 15 September 2016
SAMPAI DISINI
Oleh Sizqa ID
Disini…
Bumi masih terjaga memahat sejarah
Panas surya masih setia terpanah
Tapi dimana?
Angin menyembunyikan berita
Dusta
Mengapa disini?
Tapaknya membagi dua sisi
Semburat di barat menepi
Dusta!
Sekarang,
Air mata langit mengurai
Beranak sungai
Lampung, 20 juli 2016
TERPAGAR
SUNYI
Oleh
Sizqa ID
Bersama
keramaian aku menepi
Derap
langkah semakin tak pasti
Inginku
memaki kawanan hari
Atas
diri yang kini terkapar sepi
Adakah
kiranya luka yang lebih indah
Dari
sekedar harapan yang fana
Adalah
aku yang terpaku sendiri
Membisu
hatiku terpagar sunyi
Ciputat,
10 September 2016
SYAIR DUKA
Oleh Sizqa ID
Dapatkah kau meraba kedalaman sukma
Yang menjerit kala engkau tiada
Atau mengabur dari sepenggal rasa yang merana
Kamu yang menjadi tinta dalam pena hidupku
Penyemangat dalam keputusasaanku
Kini dunia membawaku pada titik tergelap
Hanya bayang redup yang mampu ku lihat
Tak ibakah kau pada pada hati yang teraniaya luka
Pada nafas yang terengah mencari kepingan cinta
Atau memang engkau telah lupa
Pada janji yang kau ikrarkan pada semesta
Haruskah aku tenggelam dalam air mata
Lalu tertatih menyulam hati yang patah
Sebab kepergianmu yang kini menyayat luka
Lampung, 1 Juli 2016
PAHLAWAN
HATI
LAMPUNG-KU
Elok nan permainya kotaku
menjadi kebanggaan di hatiku
tanah kelahiranku
tempatku bernaung dan berburu ilmu
wahai kawan jangan kau lupa
alam yang indah milik kita
alam yang hijau jangan kau ganggu
agar hatiku tak jadi sendu
indahnya lampung harus kau jaga
agar tetap menawan sepanjang masa
karya : siska irma diana
AFRAID
Disuatu sisi, aku terlarut dalam
cinta
Dalam setiap waktuku yang kian
menggulita
Menorehkan senyum setiap kuberkaca
Namun disisi lain, terkadang aku
termangut
Takut akan sirnanya kasih dan
sayangmu
Disaat kita terpisah ruang dan waktu
Menggeliat segompah ragu dan pilu
Akankah kau terpaku dengan
kesetiaanmu
Bila ku tak temani hari harimu
Jauh kita terpisah dengan sejuta
rindu
Cemburu yang mengudara bersama
keraguan
Akankah kautepati janji tuk satu hati
Menanti waktu yang tak pasti
Hingga kaki membawaku kembali
Pada dekapan sang kekasih hati
Karya Siska ID, Maret 2015
Aku Adalah aku
Aku Adalah aku
Aku adalah siapa diriku
Aku bukan apa yang mereka katakan
Bukan pula apa yang kamu fikirkan
Aku adalah aku , Aku bukan lagu
Yang terdengar syahdu dengan makna palsu
Aku adalah aku, aku bukan puisi
Yang hidup dari rententan kata dan rima
Aku adalah siapa diriku
Tak perduli ocehan mu yang buatku mati kutu
Aku punya akal, raga ini punya ku
Terserah apa katamu karna aku bukan kamu
Aku adalah aku
Karya sizqa, juli 2015
Bayang Semu
Ku kedipkan lagi mataku
Namun masih terlukis pekat wajahmu
Menggrogoti sunyinya kalbuku
Perlahan kupahami
Tapi jawaban tak ku dapati
Sampai sebongkah udara berbisik
Dengan lirih nan syahdu
Ia berkata dengan nada gusarnya
Kau adalah insane tercinta baginya
Tapi batu mengajarkanku
Sebuah kediaman dan kehanyutan
Sempat tak ku percaya
Dalam lamunanku kau datang menyapa
Mengusik segala lara dijiwa
Tapi sinar mentari seolah menamparku
Ternyata semua hanya mimpi
Pagi membangunkan ku dengan paksa
Kita hanya bersua dalam imajenasi
Karya Siska Id, Maret 2015
Ku kedipkan lagi mataku
Namun masih terlukis pekat wajahmu
Menggrogoti sunyinya kalbuku
Perlahan kupahami
Tapi jawaban tak ku dapati
Sampai sebongkah udara berbisik
Dengan lirih nan syahdu
Ia berkata dengan nada gusarnya
Kau adalah insane tercinta baginya
Tapi batu mengajarkanku
Sebuah kediaman dan kehanyutan
Sempat tak ku percaya
Dalam lamunanku kau datang menyapa
Mengusik segala lara dijiwa
Tapi sinar mentari seolah menamparku
Ternyata semua hanya mimpi
Pagi membangunkan ku dengan paksa
Kita hanya bersua dalam imajenasi
Karya Siska Id, Maret 2015
FATAMORGANA
Sunyi kurasa hari ini
Hanya denting jam yang terus menari
Bersama hembusan angin kesana dan kemari
Hanya terdiam disudut kamar
Namun entah kemana fikiranku berlari
Hingga tak aku sadari
Banyak sudah waktu kulewati
Resahnya jiwa yang kalutkan suasana
Teringat dikau yang disana
Samakah kiranya yang kau rasa
Ketika tanpamu waktuku berlalu hampa
Karya Siska ID, Maret 2015
Sunyi kurasa hari ini
Hanya denting jam yang terus menari
Bersama hembusan angin kesana dan kemari
Hanya terdiam disudut kamar
Namun entah kemana fikiranku berlari
Hingga tak aku sadari
Banyak sudah waktu kulewati
Resahnya jiwa yang kalutkan suasana
Teringat dikau yang disana
Samakah kiranya yang kau rasa
Ketika tanpamu waktuku berlalu hampa
Karya Siska ID, Maret 2015
JUPITER KU
Bertahun
sudah kau temani hariku
Mengarungi
likunya perjalananku
Kau
tak pernah lelah dan mengeluh
Meski
aku terkadang acuh terhadapmu
Aku
tak tahu, dengan apa ku balas jasamu
Meski
kau hanya sebuah kendaraan
Tapi
bagiku kau adalah sahabat
Yang
temani suka duka ku Disetiap waktu
Terimakasih
jupiterku
Kau
membawa pergi duka
Disaat
aku bersamamu
Beribu
sudah memory yang terjadi
Kau
menyimpan banyak kisah
Dalam
perjalanan hidupku
Sungguh
kau piter kesayanganku
Karya
Siska ID, Juli 2015
LARA HATI
Beribu hari berlari
Tinggalkan daku seorang diri
Aku merintih tanpa seorangpun peduli
Menjadi saksi hati yang perih
Dalam hening aku bergeming
Kemana harus kubawa
Semua rasa beranjak tanpa arah
Hanya pilu bercampur air mata
Inikah yang katanya cinta
mengiris luka dan derita
menepis segala tawa YANG KUPUNYA
Cinta yang semu nan fana
Bagaikan api menjilat hati
Lekaslah pergi wahai cinta
Jangan lagi engkau kembali
Karya Siska ID, Juli 2015
MIMPI
Jauh nian engkau
wahai mimpi
Seakan melambai
dilangit yang tinggi
Ingin ku gapai namun
belum juga sampai
Harus bagaimana lagi
Semangat asa ku kini
seakan menepi
Liku hidup yang tak
kunjung beranjak
Mengundang emosi hati
yang menggejolak
mungkin hidupku
berujung disini
Disudut bumi aku
berlari
Meninggalkan mimpiku
yang mati
Semua seakan tiada
berarti
Karena mimpi yang
ingkar janji
Karya Siska ID,Juli
2015
PRAMUKA
Dalam organisasi aku
belajar menjadi pribadi mandiri
Untuk mampu memimpin
diri sendiri
Berdisiplin dari hal
paling sederhana
beradaptasi memahami
watak sesama
Dari yang egois
sampai paling pesimis
Di pramuka aku
menantang teriknya mentari
Aku melawan sang
waktu
Untuk tunduk di
tanganku
Di pramuka, Lelah itu
pasti
Karena dituntut untuk
sedikit bicara dan banyak bekerja
Tapi canda dan tawa
menepis segala lelah yang ada
Kami Belajar
berorganisasi sejak dini
Tuk tunaikan tanggung
jawab diatas diatas kepentingan pribadi
Trisatya kode etik ku
Dasadarma janji
baktiku
Kan ku tunaikan
segala kewajibanku
Di Pramuka kami
ciptakan keluarga
Meski penuh dengan
teka teki masalah
Marah dan kecewa
sudah biasa
Luapan emosi
bercampur tawa
Jalinan persahabatan
bagai tali tersimpul mati
Kami suka dan kami
cinta
Karna di Pramuka
tempat kami bersuka cita
Karya sizqa ID, juli
2015
SALAM SENJA
Hangatnya kembali menyapa
Membakar dinginnya angin malam
Memancarkan secercah harapan
Menyapaku dengan kehangatan alam
Oh tuhan…
Raja siang telah datang
Rahmatmu telah tersenyum pada dunia
Mengiringiku dalam aktivitasku
Sampai bersimbah peluhku
Syukron kastsiron
Nikmat tiada tara
Yang setiap hari kurasa
Sang surya pun tergelincir
Perlahan merapat di ufuk barat
Siangku telah berganti
Bulan melambai dengan santai
Senja telah datang
Karya Siska ID, Maret 2015
\
SURGA KECIL KU
KERTAS PUTIH
Lembaran asa melukis cita
terlintas benak tanpa warna
Dalam relung sanubari
Kurangkai mimpi yang tak pasti
Mimpi tentang hati yang perih
Di sudut bumi adakah yang perduli
Pada diri yang tiada berarti
Kemana aku hendak berlabuh
Sedang hati dirundung pilu
Berikan aku sepercik rasa
Kan kutulis citaku disana
Diatas kesaksian kertas
putih
Tentang hati yang nyaris mati
Karya Siska ID, Agustus 2015
HUJAN DI SENJA HARI
Oleh Siska Irma Diana
Bumi kembali diselimuti musim dingin
Sebutir surya bersembunyi dibalik awan
Langit kian menggerutu saling beradu
Bisikan angin semakin mengusikku
Perlahan datang membawa pesan waktu
Gemuruh seolah menari ditengah hari
Namun cuaca masih membisu mengurung diri
Entah apa yang difikirkan hujan
Tak henti berlari hiasi senja hari ini
Lampung,26 November 2015
November yang kelabu
Oleh siska Irma Diana
Disudut waktu aku masih termangu
Menunggu angin lekas bernyanyi untukku
Tapi udara masih mengembara
Bersama hujan air mata
Hatiku
terpaut seuntai kata
Tentang manisnya harapan yang tenggelam
Haruskah
ku arungi samudera?
Tuk sekedar berjumpa pada sang surya
Kini Waktu menelan semua memoriku
Tentang kisah yang nyaris membisu
Semua terpaku kaku
Dalam
November yang kelabu
Lampung, 15 Desember 2015
Berpetak ruangan yang Nampak
tiap ku tatap disudut pandang mata
beragam penghuni dengan penuh ekspresi
yang ku sebut itu adalah sekolah
nyaris setiap hari aku mengunjungimu
meluangkan setengah waktu dalam hariku
sampai ku bosan kau selalu buatku sakit kepala
otakku penuh dengan angka
dengan banyaknya rumus matematika
aku harus berfikir setiap waktu demi ilmu
telingaku selalu mendengar ocehan guru-guru
ada saja ulah nakal dari kawanku
disekelilingmu penuh sampah yang bau
semua itu terjadi kecuali hari minggu
tapi ketika libur tiba rasanya ada yang berbeda
ada yang hilang dari kalbuku
kini kau bagai bangunan tak berpenghuni
tercampakkan tiada yang perduli
andai kau manusia pasti kau menangis seorang diri
sayangnya kau hanya benda mati yang tak punya hati
meski kau hanya sebuah tempat yang penuh ruangan
tapi bagi ku kau adalah surga kecil ku
karnamu aku mengenal banyak nama
cita dan cinta
karnamu ilmuku bertambah
kelak suatu masa aku akan pergi meninggalkanmu
menutup buku dari diary SMA ku
aku pasti sangat rindu padamu
dibalik semua lelah ku kau melukis cerita untukku
terimaksih wahai surga kecilku
karya sizqa ID, JULI 2015
Tanda Tanya
Aku memohon pada
sang waktu
Bilakah
kebersamaan ini singkat
Tolong beri lebih
banyak waktu
Untuk ku
menorehkan tinta pelangi
Dalam diary ku
Tentang kasih yang
mencintaiku
Dan cita-cita
cinta
Yang seolah
rancangan nyata
Kami bemimpi untuk
hidup bersama
Dalam tangga cinta
yang senada
Mungkin terkesan
gila atau terlalu tergesa
Terselip Tanya
yang membuatku lara
Sampai lelahpun
tak ada yang peka
Akankah mimpi ini
nyata????
Karya Siska
ID,Maret 2015
Tirai kehidupan
Mengalun lembut angin
pagi menyapaku
Menyampaikan salam
hangat sang mentari
Ku lukis senyum
diwajahku
Ku sadari nikmat tuhan
bersamaku
Hariku terbuai penuh
damai
Menepis luka lara duka
lama
Desis nyiur melambai
Riak ombak berlari
landai
Dalam hatiku terbuai
Alam ku indah nan
permai
Sungguh bahagia kurasa
Semua terasa sempurna
Karya sizqa ID, JULI
2015
NEGERI SERIBU BUDAYA
julukanmu dengan seribu budaya
melukiskan negeri yang kaya
terhampar disudut pandang dunia
engkau berkibar diangkasa
menjadi pujaan semua bangsa
aceh dengan tari saman nya
lampung dengan kain tapis nya
solo dengan khas corak batik nya
yogya dengan parangtritis nya
lirikan mata penari pendet
membuat semua orang terkesima
pesona pantai losari
yang menyejukkan sanubari
ngeri seribu budaya
itulah indonesia
tanah airku tercinta
aku bangga
aku bangga
AIR MATA UNTUK
DIA
Aku bukan kemarau
Bukan Bumi yang kering dan
gersang
Senantiasa merindukan langit
Tuk sekedar tumpahkan airnya
Tapi rasanya diriku bagai sungai
Selalu dialiri mata air
Bertahun lamanya kuberderai air
mata
Mengandai hati yang kerap kali
terluka
Aku bagai melintasi kota mati
Seorang diri tanpa insan berarti
Wahai kau yang disana
Terjagakah kau sekian lama
Ataukah kau inginkanku hanya
sekedar nama
Sungguh aku terpaku merana
Karya Siska ID, Agustus 2015
LUKA LAMA
Segumpal perih yang kubawa
Dari perjalanan hati yang luka
Mencoba menepis sisa-sisa cinta
Beranjak dan mencoba meninggalkannya
Siapa yang harus ku salahkan
Cinta ini tak kunjung padam
Waktu terus berselisih
Mengapa ada rasa yang abadi
Sedangkan hanya luka yang ku dapati
Air mata dan sakit nya cinta
Seakan teman setia sepanjang masa
Aku manusia, aku punya rasa Untuk sekedar dicintai
Namun fakta seakan tak mau perduli
Tiada yang bisa kulakukan
Apalah daya ku
Aku terlalu mencintaimu
Biar luka ini tergores abadi
Karya Siska ID, Agustus 2015
Angin Sampaikan Salam Ku
Waktu Hanya terdiam kaku
Temani aku yang membisu
Tiada yang mampu menjelaskan
Kini hampa bercampur luka
Sepi yang setiap hari kurasa
Seakan dunia sirna dengan penghuninya
Perlahan angin menyapaku
Membisikan Tanya penuh ragu
Aku hanya bersimbah rindu
Pada seorang kekasihku
Tapi aku terlupakan
Bagai sampah yang dibuang
Bagaimana aku tak membisu
Tak ada lagi dirinya disisa hariku
Pergilah jauh wahai rindu
Biar angin yang sampaikan
Sepucuk salam untuk kekasihku
karya Siska ID,Agustus 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar