Senin, 10 Oktober 2016

Contoh Autobiografi Lengkap 2016

KISAH SEORANG SISKA
Nama saya Siska Irma Diana, saya lahir di Provinsi Lampung tepatnya kabupaten Lampung Selatan 16 Januari 1998. Saya adalah anak pertama dari empat bersaudara. Ayah saya bernama Samsu Alam dan ibu saya bernama Sina Diana. Ayah saya seorang Nelayan sekaligus Petani dan ibu saya hanyalah seorang ibu rumah tangga. Saya memiliki dua adik perempuan dan satu adik laki-laki. Adik perempuan saya yang pertama bernama Fitria Fera Diana sekarang sedang menempuh pendidikan kelas 2 SMP. Adik laki-laki saya bernama Ikhwan Alamsyah yang masih duduk dibangku SD kelas 4. Sedangkan adik bungsu saya bernama Intan Cahya Diana yang baru menginjak usia 4 tahun.
Saya bertempat tinggal di desa Bandar Agung kecamatan Sragi kabupaten Lampung Selatan. Riwayat pendidikan saya adalah Mi Guppi 05 Bandar Agung kemudian melanjutkan ke SMP N 1 Sragi Lampung. Selatan selanjutnya saya menempuh mendidikan SMA di Lampung Timur yaitu SMA N 1 Pasir Sakti. SMA N 1 Pasir Sakti adalah sekolah favorit di kabupaten Lampung Timur. Dikarenakan berbeda kabupaten dengan tempat tinggal saya maka saya pun kos di dekat sekolah. Setelah lulus SMA pada tahun 2016 saya melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. Tidak ada sanak saudara disana sehingga saya pun harus kos untuk bertempat tinggal beberapa tahun. Saya mengambil jurusan Jurnalistik yang merupakan konsentrasi dari jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).
Menjelang Ujian Nasional, ketika SMA saya sempat bingung dalam memilih perguruan tinggi sebab di Indonesia cukup banyak dan bagus. Saya adalah penyuka dunia sastra namun cita-cita saya ingin menjadi seorang Sutradara. Dengan berbekal cita-cita saya mencoba mencari jurusan yang tepat dan akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar ke Universitas Padjajaran Bandung jurusan Film dan Televisi melaui jalur SNMPTN. Namun Tuhan blum mengizinkan saya masuk ke Universitas tersebut terlebih brkecimpung dalam dunia pertelevisian. Dan saya mencoba untuk tidak berputus asa. Saya pun mendaftar ke UIN Syarif Hidatullah Jakarta melalui jalur SPAN dengan memilih jurusan komunikasi penyiaran islam. Ketika pengumuman  saya sempat tidak percaya bahwa saya dinyatakan lulus seleksi melelui nilai rapor tetapi saya percaya inilah jalan yang telah allah buka untuk saya. Setelah melaluiproses yang cukup panjang yaitu menunggu waktu daftar ulang, tes toefl dan toafl serta menyelesaikan masa PBAK 2016 akhirnya sekarang saya menjadi mahasiswi UIN Jakarta jurusan Jurnalistik. Dikarenakan jurusan komunikasi penyiaran islam masih bercabang yaitu memiliki konsentrasi dan saya pun tertarik dan yakin untuk memilih jurusan Jurnalistik.
Saya bukanlah seorang yang suka dengan dunia kejurnalistikan. Namun beberapa pengalaman saya ketika SMA masih tergolong dalam dunia Jurnalistik salah satunya saya pernah menjadi wartawan mading umum ketika itu saya mewawancarai seorang Ka Mabigus dari Padang Cermin dalam acara Jambore Cabang. Selain itu juga saya pernah mendapatkan tugas untuk membuat laporan ilmiah dan saya suka menulis artikel di beberapa perlombaan tingkat kabupaten.
Saya sangat menyukai dunia seni dan sastra. Dua hal yang sangat bernilai bagi saya kerena seni dan sastra adalah suatu yang luhur, luas dan mengandung nilai estetika. Namun bukan berarti saya adalah seorang yang melankolis. Saat ini saya sedang mengasah kemampuan mengarang saya dalam kepenulisan terutama puisi dan cerpen. Sejak duduk di bangku SMP saya sangat suka menulis puisi namun belum begitu apik masih sekedar menulis saja dan itu tidak terkumpul dalam satu buku melainkan terpisah di lembar akhir dari buku-buku SMP menginjak bangku SMA saya mulai belajar membuat puisi dengan lbih rapih dan memerhatikan rima serta diksinya. Namun barulah akhir tahun 2015 saya memulai karir kepenulisan di tingkat Nasional dengan mengikuti lomba menulis puisi dari beberapa penerbit. Lomba pertama yang saya ikuti yaitu dari penerbit Ellunar Publisher Bandung. Saya mengirim tiga karya namun yang lolos hanya dua karya saja yang berjudul Andai Aku Amnesia dan Pendusta Masa Lalu. Dua karya yang lolos sudah cukup membuat saya senang karena bisa masuk dalam pembukuan antologi bersama sekaligus membakar semangat saya untuk terus menulis. Setelah lomba tersebut saya mulai mengikuti lomba-lomba oleh penerbit lain. Alhamdulillah, dalam waktu kurang lebih enam bulan karya saya dibukukan di lebih dari 25 antologi puisi. Selain puisi, Saya juga mulai menulis cerpen untuk saya ikut sertakan dalam lomba. Namun saya belum terlalu menguasai permainan alur cerita serta penegasan tokoh melalui menjelmaan wataknya. Sehingga hanya beberapa cerpen yang bisa dimuat dalam kumpulan cerpen diantaranya berjudul Merindukan pelangi, Akhir 999, Bukan Pilihan. Namun saya pernah memenangkan lomba cerpen tingkat sekolah dengan cerpen yang berjudul Aku Dan Pak Tua.
Disamping menulis saya juga suka dengan drama. Itulah alasannya dahulu mengambil ektrakulikuler teater ketika SMA, namanya adalah Setna Kharisma Teater dan kebetulan saya adalah ketua ekstrakulikuler tersebut. Disanalah saya dibimbing oleh guru Bahasa Indonesia yiaitu ibu Ngateni,S.Pd dan bapak Darwis,S.Pd untuk dapat memahami cara pengadeganan tokoh, cara mengekspresikan wajah, serta cara menjadi tokoh yang dapat menguasai perannya dengan baik. Beberapa pengalaman saya dalam drama yaitu pernah memimpin pementasan drama kelas dalam acara lomba bulan bahasa tahun 2013 ketika itu saya masih kelas 1 SMA. Drama yang bernuansa komedi dengan berlatar dunia dongeng dengan judul Cintaku Bersemi Di Hutan berhasil mendapatkan juara 1 dari 18 kelas yang mengikuti lomba bulan bahasa tersebut. Ini bukanlah pengalaman pertama saya dalam memimpin drama karena sebelumnya saya sempat menjadi tokoh dalam tugas pementasan drama di kelas ketika SMP. Berbekal pengalaman itulah saya memberanikan diri untuk mencoba memimpin jalannya pementasan drama dikelas saya kala SMA. Setahun kemudian yaitu kelas 2 SMA saya kembali dipercaya teman-teman untuk memimpin pementasan drama kelas. Saya mncoba mengangkat cerita perjuangan terhadap cita-cita yang diperankan oleh tokoh utama bernama Joko Adilesmana. Nama Joko sengaja saya jadikan tokoh utama mengingat kala itu Presiden Republik Indonesia yang baru dilantik bernama Joko Widodo. Dengan sekelumit cerita dan petentangn didalamnya akhirnya drama berjudul Laskar Merah Putih berhasil memenangkan juara 1 dalam lomba bulan bahasa di tahun 2014. Setahun berikutnya yaitu tahun 2015 saya masih dipercaya oleh teman-teman memimpin jalannya lomba pementasan drama, kali ini saya mengangkat adat istiadat masyarakat Papua. Sehingga dekorasi dan pakaian yang harus dibuat semirip mungkin dengan pakaian adat papua memakan waktu yang cukup lama. Mulai dari persiapan naskah sampai pementasan kami membutuhkan waktu hampir dua bulan lamanya. Dan kembali drama kami menjadi juara 1 dari 21 kelas yanga ada. Pengalaman tiga tahun berturut-turut menyandang juara 1 menjadikan saya semakin bersemangat mengejar cita-cita saya menjadi seorang Sutradara. Bukannya hanya sebatas memimpin drama saja namun saya juga pernah menjadi tokoh dalam beberapa acara yang diadakan sekolah seperti acara perpisahan dan kegiatan-kegiatan akbar lainnya.
Kini saya menikmati peran sebagai mahasiswi dan generasi muda. Melewati hari demi hari dengan meningkatkan kualitas diri salah satu caranya saya ikut di banyak organisasi. Tujuan hidup saya adalah menjadi manusia yang berkualitas dan intelektual. Ilmu itu penting karena itulah menuntut ilmu sebanyak mungkin menjadi ambisi saya untuk kelak dapat mewujudkan segala mimpi di masa kecil dan harapan dimasa lalu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Unggul

Bisnis Media Ala Mahasiswa

                                          Sumber gambar  http://kmfjakarta.com/ Selamat berkunjung sobat rupiah, dalam artike...

Postingan Populer